Sidoarjo, pojokkasus.com – Puluhan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sidoarjo dengan penuh semangat berbondong bondong mendatangi Pendopo Delta Wibawa guna menggelar audensi pada hari Senin (16/6/2025).
Selain perwakilan PMII beserta jajaran, pertemuan ini juga di hadiri Subandi Bupati Sidoarjo beserta pejabat teras Pemkab Sidoarjo dan juga rekan rekan jurnalis.
Dengan di selimuti suasana kehangatan saat berdialog, Pertemuan ini bukan sekadar formalitas, para mahasiswa juga ikut urun rembug membuat langkah strategis yang sarat makna, membentuk sebuah komitmen bersama membangun sidoarjo lebih baik selangkah kedepan.
Audensi ini di sambut penuh ke akraban oleh Bupati Sidoarjo, dalam sambutannya Subandi menuturkan..”Dalam lintas generasi, ide serta gagasan mahasiswa di butuhkan guna bersinergis dan berkaleborasi yang baik guna menjawab tantangan kemajuan pembangunan sidoarjo.
Ia pun menerangkan “Pertemuan ini menjadi panggung diskusi saling mengisi, Menyentuh berbagai aspek pembangunan, baik dari infrastruktur, peningkatan SDM, ketenagakerjaan, hingga isu lingkungan dan pendidikan..”Tuturnya.
Bupati Sidoarjo berharap..”Pemerintah sangat terbuka menerima kritik, saran, dan dukungan kegiatan positif yang digagas oleh teman-teman muda, termasuk PMII, dan juga bersinergis secara humanis. Mari kita bangun Sidoarjo bersama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Energi, kreativitas, dan kepedulian pemuda akan menjadi fondasi penting dalam menciptakan Sidoarjo yang inklusif dan berdaya saing,,”Tegasnya.
Di saat audensi Ketua PMII Sidoarjo, Putri juga menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Bupati Subandi. “Kami merasa dihargai dan didengarkan. PMII berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif mendukung program-program strategis Pemkab demi Sidoarjo yang lebih baik,” ungkapnya. Dialog dua arah ini menunjukkan bahwa PMII tidak hanya sebagai mitra kritik, tetapi juga mitra aksi yang siap terlibat dalam proses pembangunan.
Audiensi ini semakin bernilai dengan kehadiran jajaran pejabat penting Pemkab Sidoarjo, seperti Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda, serta kepala dinas strategis seperti DLHK, Disnaker, Bappeda, Bakesbangpol, dan DPUBMSDA. Keberagaman instansi yang terlibat menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam mengintegrasikan perspektif pemuda ke dalam kebijakan multidimensi. Ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan langkah nyata membangun konektivitas antar-sektor, di mana pemuda diberi ruang untuk menyampaikan ide-ide segar yang dapat diimplementasikan secara struktural.
Audiensi ini menjadi momentum bersejarah, di mana suara pemuda tidak hanya didengar, tetapi juga diberdayakan oleh pemimpin daerah. Ini adalah langkah awal menuju kolaborasi progresif yang dapat melahirkan perubahan nyata bagi Sidoarjo. Dengan semangat gotong royong, pemerintah dan PMII membuktikan bahwa pembangunan yang inklusif hanya mungkin terwujud ketika semua pihak, termasuk generasi muda, dilibatkan secara aktif dan substantif.
Pertemuan antara PMII dan Bupati Sidoarjo telah menciptakan blueprint sinergi yang ideal antara pemerintah dan pemuda. Tidak hanya membahas masalah, tetapi juga merumuskan solusi bersama. Jika komitmen ini dipertahankan, Sidoarjo memiliki peluang besar untuk menjadi contoh bagaimana kolaborasi lintas generasi dapat menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada rakyat (Bar@nita)