Sidoarjo, pojokkasus.com – Semarak perayaan Shien Dien Y.M. Kongco Kong Tek Cun Ong dan Kirab Ritual & Budaya di Kabupaten Sidoarjo berlangsung meriah, ratusan warga Tionghoa dan warga sekitar memadati sepanjang jalan Jl. Imam Bonjol Magersari, Krian, Kec. Krian, Kabupaten Sidoarjo, Minggu, (02/11/2025)
Terlihat seni budaya tarian naga barongsai di iringi musik drumband tradisional khas tionghoa dan arak-arakan dengan kostum penuh warna, hingga cosplay yang menggambarkan para Dewa turut meramaikan barisan karnaval, para peserta berpartisipasi secara maksimal guna menghibur masyarakat yang hadir.
Meskipun acara ini berlangsung pukul 10.00, warga sudah berbondong bondong datang pukul 09.00. mereka antusias menyaksikan iring iringan kesenian dan budaya khas Tionghoa, selain itu ada juga sedakah bumi mulai gunungan sayur dan buah, tumpeng raksasa, dan kirab budaya parade reog, hingga iring-iringan masyarakat lintas etnis dan agama.
Bupati Sidoarjo, Subandi yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi tinggi atas terselenggaranya kirab budaya yang masih terjaga.
“Kegiatan ini bukan hanya perayaan ulang tahun klenteng, tetapi juga simbol kuatnya harmoni dan toleransi di Kabupaten Sidoarjo.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang mempersiapkan kegiatan ini dengan semangat dan kebersamaan. Kirab budaya ini menjadi simbol harmoni, toleransi, dan persaudaraan. Selain melestarikan budaya dan sejarah, kegiatan seperti ini juga mempererat tali silaturahmi antarumat beragama agar Sidoarjo selalu aman, damai, dan rukun,” ungkap Bupati Subandi dalam sambutannya
‘Ia berpesan bahwa kegiatan semacam ini perlu terus dilestarikan dan dikembangkan menjadi salah satu agenda budaya tahunan di Sidoarjo..”Tutur Subandi mengakhiri sambutannya.
Sementara itu, Di selah selah Acara Ketua panitia kirab budaya, Wang Chenfung atau yang akrab disapa Ko Hengki menyampaikan,,”Terimakasih Kapada Bapak Bupati Sidoarjo Subandi atas kehadiran dan dukungannya dalam perayaan Shien Dien Y.M. Kongco Kong Tek Cun Ong dan Kirab Ritual & Budaya Di Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio.
“Perayaan ini di selenggarakan setiap tahun, dan sempat vakum ketikan ada musibah Covid. untuk tahun ini di meriahkan 8 peserta ( klenteng ) di antaranya dari Sidoarjo 1 klenteng darma Bhakti, dari Surabaya 4 klenteng, dari Mojokerto 1 klenteng, Mojosari 1 klenteng, terakhir dari Gudo Jombang 1 klenteng.
Sebenarnya ada juga permintaan dari teman-teman di Jawa Tengah dan Jakarta, tapi karena tempat terbatas, belum bisa kami tampung semua,”Ujarnya
Hengki menambahkan, acara ini merupakan kegiatan murni swadaya masyarakat. Beragam elemen turut berpartisipasi, mulai dari karang taruna, reog, paskibraka sekolah, hingga komunitas seni tradisional.
“Perayaan ini menjadi ajang perpaduan budaya Tionghoa dengan budaya lokal. Partisipasi dari berbagai paguyuban etnis dan kelompok kesenian daerah dalam satu parade menunjukkan adanya kebersamaan dan kerukunan antar etnis di Indonesia guna menjaga dan melestarikan nilai- nilai budaya warisan leluhur, Untuk keselamatan, keberkahan, dan kedamaian seluruh warga.
”tutur Ko Hengki. (nit)
