Pasuruan, pojokkasus.com – Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan ( KMP ) Tunu Pratama Jaya yang be membawa 65 orang dan bermuatan 22 armada kendaraan di Selat Bali pada hari Kamis (03/07/2025) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, Pasalnya masih ada beberapa korban yang masi belum di temukan.
Seperti halnya yang di alami keluarga Sakur dan Sony Muklason, korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih belum ditemukan di menggelar doa bersama. Mereka hanya berharap keduanya segera ditemukan.
Doa bersama digelar di rumah Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Meski mengaku pasrah, namun keluarga Sakur berharap ada kepastian.
“Kami sudah pasrah, tapi tetap berharap. Yang penting ada kepastian, apapun keadaannya,” kata adik kandung Sakur, Sakheyah, di rumahnya, Minggu (6/7/2025).
Keluarga meyakini Sakur dan Sony berada dalam kapal nahas tersebut yang tengah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, ini karena kendaraan Sakur ditemukan ikut tenggelam bersama kapal berdasarkan manifest.
Mobil berpelat DK 8318 FO itu diketahui milik Sakur. Di yakini oleh Kuni Maryiam (35) istri sakur yang menutuurkan,,” Kendaraan itu digunakan Sakur untuk mengirim mebel ke Bali.
“Mobil itu memang milik suami saya. Dia pamit untuk kirim mebel ke Bali. Tapi sejak kabar kecelakaan kapal itu muncul, dia tidak bisa dihubungi,” tutur Kuni dengan mata berkaca-kaca
Di ketahui sebanyak 29 korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali belum ditemukan. Dua di antara puluhan korban yang hilang itu diyakini warga Pasuruan.
Kedua korban yakni Sakur (37), warga Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, dan Sony Muklason, warga Desa Brambang, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. (Budi)